Penyebab dan Solusi Nyeri
Menstruasi
Banyak wanita usia subur yang
secara rutin mengalami nyeri menstruasi. Nyeri yang terkait dengan kram itu
berlangsung di hari-hari menjelang atau awal menstruasi. Nyeri terasa di perut
bagian bawah atau tengah dan mungkin memancar hingga ke pinggul, paha, dan
punggung. Intensitas nyeri naik dan turun berulang-ulang, mengikuti kontraksi
otot rahim yang mendasarinya. Tingkat keparahan nyeri bervariasi antar-wanita
dan antar-haid pada wanita yang sama. Pada suatu saat, nyeri mungkin hampir
tidak terasa. Di saat lain, nyeri bisa sangat hebat disertai kejang, lemas,
demam, pusing dan berbagai gangguan lambung seperti mual, muntah, dan diare.
Apakah normal?
Nyeri menstruasi atau dalam
bahasa medisnya disebut dismenore pada umumnya adalah hal normal. Zat yang
disebut prostaglandin adalah penyebab utamanya. Zat ini diproduksi oleh tubuh
dan ditemukan dalam lapisan rahim. Ketika proses menstruasi dimulai, zat ini
merangsang kontraksi untuk melepaskan lapisan rahim, sehingga menyebabkan kram.
Zat ini juga menyebabkan vasodilatasi sistem peredaran darah. Pembuluh arteri
dan vena mengembang, sehingga darah haid lebih mudah dikeluarkan. Namun, hal
ini juga dapat menyebabkan tekanan darah menurun sehingga tubuh akan terasa
lemas dan kepala pusing. Pada beberapa wanita, prostaglandin juga memicu
kontraksi dan spasme otot polos di saluran gastro-intestinal, sehingga
menimbulkan mual, muntah dan diare. Selain itu, aliran darah haid juga dapat
ikut memperburuk rasa nyeri. Gumpalan darah atau aliran darah menstruasi yang
deras harus melalui bukaan sempit leher rahim. Peregangan leher rahim oleh
aliran tersebut dapat menyebabkan rasa sakit. Itulah mengapa nyeri haid
berkurang atau menghilang pada beberapa wanita setelah melahirkan bayi pertama
mereka. Bukaan photo © 2006
Nyeri haid terutama dirasakan
oleh remaja putri di tahun awal menstruasi, wanita yang beriwayat mendapatkan
menstruasi pertama lebih awal (kurang dari 12 tahun) dan wanita yang
mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus yang lebih jarang, nyeri
menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit, misalnya endometriosis,
penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah spiral (IUD). Jika Anda
mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25 tahun atau bila rasa nyeri
disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak kunjung berhenti atau
berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Tips untuk Anda
Beberapa tips berikut dapat
meringankan nyeri menstruasi:
Solusi non obat:
Tempelkan bantal pemanas ke perut
bagian bawah (di bawah pusar). Bila Anda tidak memiliki bantal pemanas, Anda
dapat memasukkan air panas ke dalam botol dan membungkus botol tersebut dengan
kain sebelum menempelkan ke perut Anda.
Letakkan kaki Anda lebih tinggi
dari jantung dan perut saat Anda berbaring, atau berbaringlah miring dengan
lutut menekuk.
Pijatlah perut bagian bawah
dengan pijatan melingkar yang ringan.
Minumlah minuman yang hangat.
Bila Anda merasa mual sehingga
selera makan Anda terganggu, sebar waktu makan Anda. Anda juga dapat mengganti
makan besar dengan makanan ringan yang lebih sering.
Pilihlah diet kaya karbohidrat
kompleks seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran yang rendah garam, gula,
dan tanpa kafein.
Perbanyak asupan vitamin B6,
kalsium dan magnesium.
Mandilah dengan air hangat.
Turunkan berat badan jika Anda
kelebihan berat badan.
Berolahraga dapat mengurangi
nyeri pada beberapa wanita. Pada beberapa wanita lain, istirahat total lebih
membantu.
Solusi obat
Obat anti-inflamasi. Perawatan
utama nyeri menstruasi adalah kelas obat yang disebut obat anti-inflamasi
non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Mereka bekerja dengan
menghentikan produksi prostaglandin oleh tubuh. Mereka juga dapat mengurangi kehilangan
darah dengan mengurangi pembekuan darah di dalam rahim. Ada belasan merek obat
berbasis NSAID yang dapat Anda beli secara bebas di apotek dan toko obat. Anda
harus berhati-hati dengan obat ini jika memiliki penyakit maag, karena dapat
mengiritasi lambung.
Pil KB. Ini adalah solusi lain
untuk nyeri menstruasi. Pil KB bekerja dengan mencegah terjadinya ovulasi,
sehingga juga mencegah aktivitas prostaglandin yang menyebabkan kram
menstruasi. Namun, pil KB bukanlah pilihan
semua orang. Jika Anda ingin mendapatkan kehamilan, pil KB tentu saja bukan
pilihan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon komentarnya untuk mengembangkan blog ini. terima kasih