15 Penyebab Infertilitas
Wanita
Bila pasangan sulit memiliki
anak, di masyarakat kita seringkali yang paling disalahkan adalah pihak istri.
Meskipun tuduhan itu tidak selalu benar, tetapi memang risiko infertilitas pada
wanita dua kali lipat infertilitas pada pria. Sekitar 40 persen ketidakmampuan
pasangan untuk memiliki keturunan disebabkan oleh pihak istri. Sementara, hanya
20 persen yang disebabkan ketidakmampuan suami.
Berikut adalah 15 penyebab utama
infertilitas wanita:
1. Tuba Falopi Tersumbat atau
Rusak
Kerusakan ini biasanya disebabkan
oleh salpingitis (peradangan tuba falopi). Selain membuat sulit hamil,
salpingitis juga dapat menyebabkan kehamilan di luar kandungan (ektopik).
Penyakit menular seksual (PMS) klamidia dapat menyumbat saluran tuba falopi
yang menyulitkan keluarnya sel telur. Sekitar 70% sumbatan tuba falopi
disebabkan oleh infeksi klamidia.
2. Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan
abnormal jaringan implan di luar uterus, yang normalnya hanya tumbuh di uterus.
Endrometriosis dapat menghalangi proses konsepsi dan perlekatan embrio di
dinding uterus.
3. Kelainan Hormon
Kekurangan hormon lutein dan
hormon perangsang folikel dapat menyebabkan sel telur tidak dapat dilepaskan
(ovulasi). Kelainan kelenjar hipotalamus-pituitari juga dapat menyebabkan
anomali hormonal yang menghalangi ovulasi.
4. Tumor Pituitari
Tumor yang biasanya jinak ini
dapat merusak sel-sel pelepas hormon di kelenjar pituitari yang membuat siklus
menstruasi terhenti pada wanita atau produksi sperma menurun pada pria.
5. Kelebihan Prolaktin
(Hiperprolaktinemia)
Prolaktin adalah hormon yang
merangsang produksi ASI. Kelebihan hormon prolaktin dapat mengganggu ovulasi.
Bila seorang wanita banyak mengeluarkan ASI meskipun tidak sedang menyusui,
kemungkinan dia menderita hiperprolaktinemia.
6. Polycystic Ovary Syndrome
(PCOS).
Sindroma ini ditandai banyaknya
kista ovarium dan produksi androgen (hormon laki-laki) berlebihan, terutama
testosteron. Akibatnya, sel telur sulit matang dan terjebak di folikel (tidak ovulasi).
7. Menopause Prematur
Menopause prematur terjadi bila
wanita berhenti menstruasi dan folikel ovariumnya menyusut sebelum usia 40
tahun. Kelainan imunitas, radioterapi, kemoterapi dan merokok dapat memicu
kelainan ini.
8. Tumor Rahim (Uterine Fibroids)
Tumor jinak di dinding rahim ini
sering dijumpai pada wanita usia 30-40 tahun. Tumor ini dapat menyebabkan
infertilitas bila menghalangi tuba falopi dan perlekatan telur yang sudah
dibuahi di dinding rahim.
9. Adesi
Adesi (adhesion) adalah
sekelompok jaringan skar yang saling berkait sehingga menyatukan dua permukaan
organ yang normalnya saling terpisah. Adesi yang melibatkan tuba falopi karena
infeksi atau pembedahan dapat menghalangi fungsi ovarium dan tuba falopi.
10. Kelainan Kelenjar Tiroid
Kelainan ini menyebabkan
kelebihan atau kekurangan hormon tiroid yang mengacaukan siklus menstruasi.
11. Kelainan Anatomi Bawaan
Kelainan bawaan pada organ
reproduksi dapat menyebabkan infertilitas. Kelainan yang disebut Mullerian
agenesis ditandai dengan tidak berkembangnya vagina atau rahim. Wanita dengan
kelainan ini masih dapat punya anak melalui bayi tabung dengan “menyewa” rahim
wanita lain.
12. Merokok
Merokok dapat membahayakan
ovarium dan mengurangi jumlah/kualitas sel telur. Riset menunjukkan wanita perokok
cenderung mengalami menopause lebih awal.
13. Stres
Neurotransmiter (pengirim pesan
kimiawi) bekerja di kelenjar hipotalamus untuk mengendalikan hormon-hormon
reproduksi dan stres. Tingkat hormon stres yang tinggi dapat mengganggu sistem
reproduksi.
14. Terlalu Kurus atau Terlalu
Gemuk
Wanita yang terlalu kurus,
misalnya para atlet maraton atau penderita anorexia, dapat kehilangan fungsi
reproduksinya. Kegemukan dapat menyebabkan infertilitas dengan berbagai cara.
Policystic ovarian sydrome (PCOS), misalnya, lebih sering terjadi pada wanita
yang kegemukan.
15. Faktor Lingkungan
Herbisida, pestisida, limbah
industri dan polusi lainnya dapat mempengaruhi fertilitas. Phtalate, zat kimia
untuk melunakkan plastik, diduga dapat mengganggu fungsi hormon-hormon tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon komentarnya untuk mengembangkan blog ini. terima kasih