A.1 Sifat‑sifat
Khawarij
I. Mencela dan Menyesatkan (الطعن والتضليل)
Orang‑orang Khawarij sangat mudah mencela dan menganggap sesat Muslim lain,
bahkan Rasul SAW sendiri dianggap tidak adil dalam pembagian ghanimah. Kalau
terhadap Rasul sebagai pemimpin ummat berani berkata sekasar itu apalagi
terhadap Muslim yang lainnya, tentu dengan mudahnya mereka menganggap kafir,
mereka mengkafirkan Ali dan Muawiyah dan sahabat yang lain. Fenomena ini
sekarang banyak bermunculan. Efek dari mudahnya mereka sating mengkafirkan
adalah kelompok mereka mudah pecah disebabkan kesalahan kecil yang mereka
perbuat.
2. Buruk Sangka (سوء الظن)
Fenomena sejarah membuktikan, bahwa orang‑orang Khawarij adalah kaurn yang
paling mudah berburuk sangka, mereka berburuk sangka pada Rasulullah SAW bahwa beliau
tidak adil dalam pembagian ghanimah bahkan menuduh Rasulullah SAW tidak mencari
ridha Allah, mereka tidak cukup sabar menanyakan cara dan tujuan Rasulullah SAW
melebihkan pcmbesar‑pembesar dibanding yang lainnya, padahal itu dilakukan
Rasulullah SAW dalam rangka da'wah dan ta'liful qulub. Mereka juga menuduh
Utsman sebagai nepotis dan menuduh Ali tidak mempunyai visi kepemirnpinan yang
jelas.
3. Berlebih‑lebihan dalam ibadah (المبالغة في العبادة)
Ini dibuktikan oleh kesaksian Ibnu Abbas, rnereka adalah orang yang sangat
sederhana, pakaian mereka sampai terlihat serat‑seratnya karena cuma satu dan
sering dicuci, muka mereka pucat karena jarang tidur malam, jidat mereka hitam
karena lama dalam sujud, tangan dan kaki mereka 'kapalan', mereka disebut quro
karena bacaan Qur'annya bagus dan lama. Bahkan Rasulullah SAW sendiri
membandingkan ibadah orang‑orang Khawarij dengan sahabat yang lainnya termasuk
Umar bin Khattab masih tidak ada apa‑apanya, apalagi kalau dibandingkan dcngan
kita. Ini menunjukkan betapa sangat berlebih‑lebihannya ibadah rnereka.
4. Keras terhadap sesama Muslim dan memudahkan yang lainnya (التشدد على المسلمين والترخص على غيرهم)
Hadits Rasulullah SAW menyebutkan bahwa mereka mudah membunuh orang Islam,
tetapi membiarkan penyembali berhala. Ibnu Abdil Bar meriwayatkan: "Ketika
Abdullah bin Habbab bin Al‑Art berjalan dengan isterinya bertemu dengan orang
Khawarij dan mereka merninta kcpada Abdullah untuk menyampaikan hadits‑hadits
yang didengar dari Rasulullah SAW, kemudian Abdullah menyampaikan hadits
tentang terjadinya fitnah.
القاعد فيها خير من القائم والقائم فيها خير من الماشي
"Yang duduk pada waktu itu lebih baik dari yang berdiri, yang berdiri
lebih baik dari yang berjalan...."
Mereka berkata: "Apakah anda mendengar ini dari Rasulullah'?" Tanya
mereka. "Ya," jawab Abdullah maka serta merta mereka langsung
memenggal Abdullah dan isterinya dibunuh dengan mengeluarkan janin dari
perutnya." Di sisi lain tatkala mereka di kebun kurma, dan ada satu biji
kurma yang jatuh kemudian salah seorang dari mereka memakannya, tetapi setelah
yang lain mengingatkan bahwa kurma itu bukan miliknya, langsung saja
memuntahkan kurma yang dimakannya. Dan ketika mereka di Kuffah, melihat babi
langsung mereka bunuh, tapi setelah diingatkan bahwa babi itu milik orang kafir
ahli dzimmah, langsung saja yang membunuh babi tadi mencari orang yang
mempunyai babi tersebut, meminta maaf dan membayar tebusan.
5. Sedikit pengalamannya (قلة التجربة)
Hal ini digambarkan dalam hadits bahwa orang‑orang Khawarij umurnya masih muda‑muda
yang hanya mempunyai bekal semangat.
6. Sedikit pemahamannya (قلة الفقه)
Disebutkan dalam hadits dengan sebutan Sufahaa-ul ahlaam (orang bodoh),
berdakwah pada manusia untuk mengamalkan Al‑Qur'an dan kembali padanya tetapi
mereka sendiri tidak mengamalkannya dan tidak mernahaminya, merasa bahwa Al‑Qur'an
akan menolongnya di akhirat, padahal sebaliknya akan membahayakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon komentarnya untuk mengembangkan blog ini. terima kasih